A. PENGERTIAN
A. Pengertian
Komunikasi
Ada beberapa
definisi tentang komunikasi :
Komunikasi adalah
pengiriman pesan atau tukar menukar informasi atau ide / gagasan ( Oxford
Dictionary ).
Komunikasi adalah suatu
proses ketika informasi disampaikan kepada orang lainmelalui symbol, tanda,
atau tingkah laku ( Haber, 1987 )
Komunikasi bisa
berbentuk komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, dankomunikasi abstrak (
Champbell dan Glasper, 1995 ).
B. Komunikasi
Terapeutik
Komunikasi terapeutik
merupakan hubungan interpersonal dimana perawatklien memperoleh pengalaman
belajar bersama serta memperbaiki pengalamanemosional klien. Komunikasi
terapeutik mempunyai karakteristik :
Tujuan yang spesifik.
Saling membagi pikiran,
perasaan dan perilaku unutk membentuk keintimanyang terapeutik dan berorientasi
pada masa sekarang ( here and now ).
Befokus pada klien
dalam memenuhi kebutuhan.
Tehnik Komunikasi yang
efektif
a.Yakinkan apa yang
akan dikomunikasikan dan bagaimana mengkomunikasikannya. Hal yang berkaitan
dengan kejelasan pesan yang ingin disampaikan.
b.Gunakan bahasa yang jelas dan dapat dimengerti komunikan. Seringkali perawat menemui pesan yang tidak dapat berbahasa Indonesia, sedangkan perawat itu sendiri tidak dapat berbahasa seperti pasien. Dalam kondisi seperti ini, orang ketiga diperlukan untuk menjembatani proses komunikasi tersebut.
c.Gunakan media komunikasi yang tepat dan adekuat. Media tertentu tepat digunakan untuk komunikasi tertentu. Perawat yang sedang memberi penyuluhan pada satu orang pasien tidak perlu menggunakan flip chart, tetapi cukup dengan brosur atau leaflet. Sebaliknya dalam satu kegiatan penyuluhan pada 25 orang tidak cukup hanya dengan brosur saja, tetapi diperlukan media yang tepat seperti flip chart atau film.
d.Ciptakan iklim komunikasi yang baik dan tepat. Untuk berlangsungnya proses komunikasi yang efektif diperlukan suasana tenang dan tidak bising. Akan lebih baik lagi apabila disertai dengan udara yang nyaman dan tidak terlalu panas.
e.Dengarkan dengan penuh perhatian terhadap apa yang sedang diutarakan komunikan karena apa yang diutarakan komunikan adalah umpan balik terhadap pesan yang diberikan komunikator.
f.Hindarkan komunikasi yang tidak disengaja. Setiap proses komunikasi yang dijalankan hendaknya mempunyai tujuan yang jelas dan dilakukan dengan berencana.
g.Ingat bahwa komunikasi adalah proses dua arah, yaitu harus terjadi umpan balik antara komunikator dan komunikan.
h.Yakinkan bahwa tindakan yang dilakukan tidak kontradiksi dengan apa yang diucapkan. Dengan kata lain ekspresi verbal harus sesuai dengan ekspresi non verbal. Hindari mengatakan saya turut berbahagia tetapi dengan ekspresi wajah yang datar dan tidak menunjukkan rasa bahagia.
b.Gunakan bahasa yang jelas dan dapat dimengerti komunikan. Seringkali perawat menemui pesan yang tidak dapat berbahasa Indonesia, sedangkan perawat itu sendiri tidak dapat berbahasa seperti pasien. Dalam kondisi seperti ini, orang ketiga diperlukan untuk menjembatani proses komunikasi tersebut.
c.Gunakan media komunikasi yang tepat dan adekuat. Media tertentu tepat digunakan untuk komunikasi tertentu. Perawat yang sedang memberi penyuluhan pada satu orang pasien tidak perlu menggunakan flip chart, tetapi cukup dengan brosur atau leaflet. Sebaliknya dalam satu kegiatan penyuluhan pada 25 orang tidak cukup hanya dengan brosur saja, tetapi diperlukan media yang tepat seperti flip chart atau film.
d.Ciptakan iklim komunikasi yang baik dan tepat. Untuk berlangsungnya proses komunikasi yang efektif diperlukan suasana tenang dan tidak bising. Akan lebih baik lagi apabila disertai dengan udara yang nyaman dan tidak terlalu panas.
e.Dengarkan dengan penuh perhatian terhadap apa yang sedang diutarakan komunikan karena apa yang diutarakan komunikan adalah umpan balik terhadap pesan yang diberikan komunikator.
f.Hindarkan komunikasi yang tidak disengaja. Setiap proses komunikasi yang dijalankan hendaknya mempunyai tujuan yang jelas dan dilakukan dengan berencana.
g.Ingat bahwa komunikasi adalah proses dua arah, yaitu harus terjadi umpan balik antara komunikator dan komunikan.
h.Yakinkan bahwa tindakan yang dilakukan tidak kontradiksi dengan apa yang diucapkan. Dengan kata lain ekspresi verbal harus sesuai dengan ekspresi non verbal. Hindari mengatakan saya turut berbahagia tetapi dengan ekspresi wajah yang datar dan tidak menunjukkan rasa bahagia.
Teknik Komunikasi Terapeutik
Ada dua persyaratan
dasar untuk komunikasi yang efektif (Stuart dan Sundeen, 1998) yaitu :
1.Semua komunikasi harus ditujukan untuk menjaga harga diri pemberi maupun penerima pesan.
2.Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus dilakukan lebih dahulu sebelum memberikan saran, informasi maupun masukan.
1.Semua komunikasi harus ditujukan untuk menjaga harga diri pemberi maupun penerima pesan.
2.Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus dilakukan lebih dahulu sebelum memberikan saran, informasi maupun masukan.
2.3
Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi
terdiri dari:
1.
Mendengarkan (Listening)
Merupakan dasar dalam
komunikasi yang akan mengetahui perasaan klien. Teknik mendengarkan dengan cara
memberi kesempatan klien untuk bicara banyak dan perawat sebagai pendengar
aktif.
2.
Pertanyaan terbuka (Broad Opening)
Memberikan inisiatif
pada klien, mendorong klien untuk menyeleksi topik yang akan dibicarakan.
Kegiatan ini bernilai terapeutik apabila klien menunjukan penerimaan dan nilai
dari inisiatif klien dan menjadi non terapeutik apabila perawat mendominasi
interaksi dan menolak respon klien.
3.
Mengulang (Restating)
Teknik yang
dilaksanakan dengan cara mengulang pokok pikiran yang diungkapkan klien, yang
berguna untuk menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat untuk
mengikuti pembicaraan.
4.
Penerimaan (Acceptance)
Penerimaan adalah
mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukan
ketertarikan dan tidak menilai. Penerimaan bukan berarti persetujuan.
Menunjukan penerimaan berarti kesediaan mendengar tanpa menunjukan keraguan
atau ketidak setujuan.
5.
Klarifikasi
Teknik yang digunakan
apabila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar atau klien malu mengemukakan
informasi dan perawat mencoba memahami situasi yang digambarkan klien.
6.
Refleksi
Refleksi ini dapat
berupa refleksi isi dengan cara memvalidasikan apa yang didengar, refleksi
perasaan dengan cara memberi respon pada perasaan klien terhadap isi
pembicaraan agar klien mengetahui dan menerima perasaanya.
7.
Asertif
Asertif adalah
kemampuan dengan cara meyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran dan
perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain. Tahap-tahap menjadi lebih
asertif antara lain menggunakan kata “tidak” sesuai dengan kebutuhan,
mengkomunikasikan maksud dengan jelas, mengembangkan kemampuan mendengar,
pengungkapan komunikasi disertai dengan bahasa tubuh yang tepat, meningkatkan
kepercayaan diri dan gambaran diri dan menerima kritik dengan ramah.
8.
Memfokuskan
Memilih topik yang
penting atau yang telah dipilih dengan menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan
yang lebih spesifik, lebih jelas dan berfokus pada realitas.
9.
Membagi persepsi
Merupakan teknik
komunikasi dengan cara meminta pendapat klien tentang hal-hal yang dirasakan
dan dipikirkan.
10. Identifikasi
tema
Merupakan teknik
komunikasi dengan cara mencari latar belakang masalah klien yang muncul dan
berguna untuk meningkatkan pengertian dan eksplorasi masalah yang penting.
11. Diam
Dilakukan dengan tujuan
untuk mengorganisir pemikiran, memproses informasi, menunjukan bahwa perawat
bersedia untuk menunggu respon. Diam tidak dilakukan dalam waktu yang lama.
Diam juga dapat diartikan sebagai mengerti atau marah.
12. Informing
Menyediakan tambahan
informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih
lanjut. Beberapa keuntungan dari menawarkan informasi adalah akan
memfasilitasi komunikasi, mendorong pendidikan kesehatan dan memfasilitasi
klien untuk mengambil keputusan.
13. Humor
Humor sebagai hal yang
penting dalam komunikasi verbal dikarenakan tertawa mengurangi stres,
ketegangan dan rasa sakit akibat stres, serta meningkatkan keberhasilan asuhan
keperawatan.
14. Saran
Teknik yang bertujuan
memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah. Teknik ini tidak tepat dipakai
pada fase kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan.
2.6
Metode Komunikasi Terapeutik
Metode atau teknik yang digunakan dalam komunikasi terapeutik antara lain ( Stuart dan Sundeen, 1998 ):
Metode atau teknik yang digunakan dalam komunikasi terapeutik antara lain ( Stuart dan Sundeen, 1998 ):
a.
Mendengarkan dengan penuh perhatian
Dalam hal ini perawat
berusaha mengerti klien dengan cara mendengarkan apa yang disampaikan klien.
Mendengar merupakan dasar utama dalam komunikasi. Dengan mendengar perawat
mengetahui perasaan klien. Beri kesempatan lebih banyak pada klien untuk
berbicara. Perawat harus menjadi pendengar yang aktif.
b. Menunjukkan penerimaan
Menerima tidak berarti menyetujui, menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.
c. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik mengenai apa yanf disampaikan oleh klien.
d. Mengulangi ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri
Melalui pengulangan kembali kata-kata klien, perawat memberikan umpan balik bahwa perawat mengerti pesan klien dan berharap komunikasi dilanjutkan.
e. Mengklasifikasi
Klasifikasi terjadi saat perawat berusaha untuk menjelaskan dalam kata-kata ide atau pikiran yang tidak jelas dikatakan oleh klien.
f. Memfokuskan
Metode ini bertujuan untuk membatasi bahan pembicaraan sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti.
g. Menyatakan hasil observasi
Dalam hal ini perawat menguraikan kesan yang ditimbulkan oleh isyarat non verbal klien.
h. Menawarkan informasi
Memberikan tambahan informasi merupakan tindakan penyuluhan kesehatan untuk klien yang bertujuan memfasilitasi klien untuk mengambil keputusan.
i. Diam
Diam akan memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisir. Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri, mengorganisir pikiran dan memproses informasi.
j. Meringkas
Meringkas pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat.
k. Memberi penghargaan
Penghargaan janganlah sampai menjadi beban untuk klien dalam arti jangan sampai klien berusaha keras dan melakukan segalanya demi untuk mendapatkan pujian dan persetujuan atas perbuatannya.
l. Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
Memberi kesempatan kepada klien untuk berinisiatif dalam memilih topik pembicaraan.
m. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Teknik ini memberikan kesempatan kepada klien untuk mengarahkan hampir seluruh pembicaraan.
n. Menempatkan kejadian secara berurutan
Mengurutkan kejadian secara teratur akan membantu perawat dan klien untuk melihatnya dalam suatu perspektif.
o. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menguraikan persepsinya
Apabila perawat ingin mengerti klien, maka perawat harus melihat segala sesuatunya dari perspektif klien.
p. Refleksi
Refleksi memberikan kesempatan kepada klien untuk mengemukakan dan menerima ide dan perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.
b. Menunjukkan penerimaan
Menerima tidak berarti menyetujui, menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.
c. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik mengenai apa yanf disampaikan oleh klien.
d. Mengulangi ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri
Melalui pengulangan kembali kata-kata klien, perawat memberikan umpan balik bahwa perawat mengerti pesan klien dan berharap komunikasi dilanjutkan.
e. Mengklasifikasi
Klasifikasi terjadi saat perawat berusaha untuk menjelaskan dalam kata-kata ide atau pikiran yang tidak jelas dikatakan oleh klien.
f. Memfokuskan
Metode ini bertujuan untuk membatasi bahan pembicaraan sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti.
g. Menyatakan hasil observasi
Dalam hal ini perawat menguraikan kesan yang ditimbulkan oleh isyarat non verbal klien.
h. Menawarkan informasi
Memberikan tambahan informasi merupakan tindakan penyuluhan kesehatan untuk klien yang bertujuan memfasilitasi klien untuk mengambil keputusan.
i. Diam
Diam akan memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisir. Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri, mengorganisir pikiran dan memproses informasi.
j. Meringkas
Meringkas pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat.
k. Memberi penghargaan
Penghargaan janganlah sampai menjadi beban untuk klien dalam arti jangan sampai klien berusaha keras dan melakukan segalanya demi untuk mendapatkan pujian dan persetujuan atas perbuatannya.
l. Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
Memberi kesempatan kepada klien untuk berinisiatif dalam memilih topik pembicaraan.
m. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Teknik ini memberikan kesempatan kepada klien untuk mengarahkan hampir seluruh pembicaraan.
n. Menempatkan kejadian secara berurutan
Mengurutkan kejadian secara teratur akan membantu perawat dan klien untuk melihatnya dalam suatu perspektif.
o. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menguraikan persepsinya
Apabila perawat ingin mengerti klien, maka perawat harus melihat segala sesuatunya dari perspektif klien.
p. Refleksi
Refleksi memberikan kesempatan kepada klien untuk mengemukakan dan menerima ide dan perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan