tenang

tenang

Ahad, 27 Januari 2013

MATERI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

 

A. PENGERTIAN
A. Pengertian Komunikasi 

 Ada beberapa definisi tentang komunikasi :
Komunikasi adalah pengiriman pesan atau tukar menukar informasi atau ide / gagasan ( Oxford Dictionary ).
Komunikasi adalah suatu proses ketika informasi disampaikan kepada orang lainmelalui symbol, tanda, atau tingkah laku ( Haber, 1987 )
Komunikasi bisa berbentuk komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, dankomunikasi abstrak ( Champbell dan Glasper, 1995 ).


B. Komunikasi Terapeutik
Komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal dimana perawatklien memperoleh pengalaman belajar bersama serta memperbaiki pengalamanemosional klien. Komunikasi terapeutik mempunyai karakteristik :
Tujuan yang spesifik.
Saling membagi pikiran, perasaan dan perilaku unutk membentuk keintimanyang terapeutik dan berorientasi pada masa sekarang ( here and now ).
Befokus pada klien dalam memenuhi kebutuhan.
Tehnik Komunikasi yang efektif
a.Yakinkan apa yang akan dikomunikasikan dan bagaimana mengkomunikasikannya. Hal yang berkaitan dengan kejelasan pesan yang ingin disampaikan.
b.Gunakan bahasa yang jelas dan dapat dimengerti komunikan. Seringkali perawat menemui pesan yang tidak dapat berbahasa Indonesia, sedangkan perawat itu sendiri tidak dapat berbahasa seperti pasien. Dalam kondisi seperti ini, orang ketiga diperlukan untuk menjembatani proses komunikasi tersebut.
c.Gunakan media komunikasi yang tepat dan adekuat. Media tertentu tepat digunakan untuk komunikasi tertentu. Perawat yang sedang memberi penyuluhan pada satu orang pasien tidak perlu menggunakan flip chart, tetapi cukup dengan brosur atau leaflet. Sebaliknya dalam satu kegiatan penyuluhan pada 25 orang tidak cukup hanya dengan brosur saja, tetapi diperlukan media yang tepat seperti flip chart atau film.
d.Ciptakan iklim komunikasi yang baik dan tepat. Untuk berlangsungnya proses komunikasi yang efektif diperlukan suasana tenang dan tidak bising. Akan lebih baik lagi apabila disertai dengan udara yang nyaman dan tidak terlalu panas.
e.Dengarkan dengan penuh perhatian terhadap apa yang sedang diutarakan komunikan karena apa yang diutarakan komunikan adalah umpan balik terhadap pesan yang diberikan komunikator.
f.Hindarkan komunikasi yang tidak disengaja. Setiap proses komunikasi yang dijalankan hendaknya mempunyai tujuan yang jelas dan dilakukan dengan berencana.
g.Ingat bahwa komunikasi adalah proses dua arah, yaitu harus terjadi umpan balik antara komunikator dan komunikan.
h.Yakinkan bahwa tindakan yang dilakukan tidak kontradiksi dengan apa yang diucapkan. Dengan kata lain ekspresi verbal harus sesuai dengan ekspresi non verbal. Hindari mengatakan saya turut berbahagia tetapi dengan ekspresi wajah yang datar dan tidak menunjukkan rasa bahagia.

Teknik Komunikasi Terapeutik

Ada dua persyaratan dasar untuk komunikasi yang efektif (Stuart dan Sundeen, 1998) yaitu :
1.Semua komunikasi harus ditujukan untuk menjaga harga diri pemberi maupun penerima pesan.
2.Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus dilakukan lebih dahulu sebelum memberikan saran, informasi maupun masukan.


2.3   Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi terdiri dari:
1.      Mendengarkan (Listening)
Merupakan dasar dalam komunikasi yang akan mengetahui perasaan klien. Teknik mendengarkan dengan cara memberi kesempatan klien untuk bicara banyak dan perawat sebagai pendengar aktif.
2.      Pertanyaan terbuka (Broad Opening)
Memberikan inisiatif pada klien, mendorong klien untuk menyeleksi topik yang akan dibicarakan. Kegiatan ini bernilai terapeutik apabila klien menunjukan penerimaan dan nilai dari inisiatif klien dan menjadi non terapeutik apabila perawat mendominasi interaksi dan menolak respon klien.

3.      Mengulang (Restating)
Teknik yang dilaksanakan dengan cara mengulang pokok pikiran yang diungkapkan klien, yang berguna untuk menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat untuk mengikuti pembicaraan.
4.      Penerimaan (Acceptance)
Penerimaan adalah mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukan ketertarikan dan tidak menilai. Penerimaan bukan berarti persetujuan. Menunjukan penerimaan berarti kesediaan mendengar tanpa menunjukan keraguan atau ketidak setujuan.
5.      Klarifikasi
Teknik yang digunakan apabila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar atau klien malu mengemukakan informasi dan perawat mencoba memahami situasi yang digambarkan klien.
6.      Refleksi
Refleksi ini dapat berupa refleksi isi dengan cara memvalidasikan apa yang didengar, refleksi perasaan dengan cara memberi respon pada perasaan klien terhadap isi pembicaraan agar klien mengetahui dan menerima perasaanya.
7.      Asertif
Asertif adalah kemampuan dengan cara meyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain. Tahap-tahap menjadi lebih asertif antara lain menggunakan kata “tidak” sesuai dengan kebutuhan, mengkomunikasikan maksud dengan jelas, mengembangkan kemampuan mendengar, pengungkapan komunikasi disertai dengan bahasa tubuh yang tepat, meningkatkan kepercayaan diri dan gambaran diri dan menerima kritik dengan ramah.
8.      Memfokuskan
Memilih topik yang penting atau yang telah dipilih dengan menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yang lebih spesifik, lebih jelas dan berfokus pada realitas.
9.      Membagi persepsi
Merupakan teknik komunikasi dengan cara meminta pendapat klien tentang hal-hal yang dirasakan dan dipikirkan.
10.  Identifikasi tema
Merupakan teknik komunikasi dengan cara mencari latar belakang masalah klien yang muncul dan berguna untuk meningkatkan pengertian dan eksplorasi masalah yang penting.
11.  Diam
Dilakukan dengan tujuan untuk mengorganisir pemikiran, memproses informasi, menunjukan bahwa perawat bersedia untuk menunggu respon. Diam tidak dilakukan dalam waktu yang lama. Diam juga dapat diartikan sebagai mengerti atau marah.
12.  Informing
Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.  Beberapa keuntungan dari menawarkan informasi adalah akan memfasilitasi komunikasi, mendorong pendidikan kesehatan dan memfasilitasi klien untuk mengambil keputusan.
13.  Humor
Humor sebagai hal yang penting dalam komunikasi verbal dikarenakan tertawa mengurangi stres, ketegangan dan rasa sakit akibat stres, serta meningkatkan keberhasilan asuhan keperawatan.
14.  Saran
Teknik yang bertujuan memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah. Teknik ini tidak tepat dipakai pada fase kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan.

2.6    Metode Komunikasi Terapeutik
Metode atau teknik yang digunakan dalam komunikasi terapeutik antara lain ( Stuart dan Sundeen, 1998 ):
a.    Mendengarkan dengan penuh perhatian
Dalam hal ini perawat berusaha mengerti klien dengan cara mendengarkan apa yang disampaikan klien. Mendengar merupakan dasar utama dalam komunikasi. Dengan mendengar perawat mengetahui perasaan klien. Beri kesempatan lebih banyak pada klien untuk berbicara. Perawat harus menjadi pendengar yang aktif.
b.    Menunjukkan penerimaan
Menerima tidak berarti menyetujui, menerima berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.
c.    Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang spesifik mengenai apa yanf disampaikan oleh klien.
d.    Mengulangi ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri
Melalui pengulangan kembali kata-kata klien, perawat memberikan umpan balik bahwa perawat mengerti pesan klien dan berharap komunikasi dilanjutkan.
e.    Mengklasifikasi
Klasifikasi terjadi saat perawat berusaha untuk menjelaskan dalam kata-kata ide atau pikiran yang tidak jelas dikatakan oleh klien.
f.    Memfokuskan
Metode ini bertujuan untuk membatasi bahan pembicaraan sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti.
g.    Menyatakan hasil observasi
Dalam hal ini perawat menguraikan kesan yang ditimbulkan oleh isyarat non verbal klien.
h.    Menawarkan informasi
Memberikan tambahan informasi merupakan tindakan penyuluhan kesehatan untuk klien yang bertujuan memfasilitasi klien untuk mengambil keputusan.
i.    Diam
Diam akan memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk mengorganisir. Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri, mengorganisir pikiran dan memproses informasi.
j.    Meringkas
Meringkas pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat.
k.    Memberi penghargaan
Penghargaan janganlah sampai menjadi beban untuk klien dalam arti jangan sampai klien berusaha keras dan melakukan segalanya demi untuk mendapatkan pujian dan persetujuan atas perbuatannya.
l.    Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
Memberi kesempatan kepada klien untuk berinisiatif dalam memilih topik pembicaraan.
m.    Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
Teknik ini memberikan kesempatan kepada klien untuk mengarahkan hampir seluruh pembicaraan.
n.    Menempatkan kejadian secara berurutan
Mengurutkan kejadian secara teratur akan membantu perawat dan klien untuk melihatnya dalam suatu perspektif.
o.    Memberikan kesempatan kepada klien untuk menguraikan persepsinya
Apabila perawat ingin mengerti klien, maka perawat harus melihat segala sesuatunya dari perspektif klien.
p.    Refleksi
Refleksi memberikan kesempatan kepada klien untuk mengemukakan dan menerima ide dan perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan